Tuesday, April 17, 2018

Workshop Parenting “Gadget – Antara Kebutuhan dan Kecanduan”


Saya sangat bersyukur akhirnya bisa mengikuti salah satu seminar atau workshop dengan Narasumber Bapak Munif Chatib, sudah cukup lama saya mengikuti buku-buku yang ditulisnya. Perjumpaan dengan buku ini tidak sengaja karena kunjungan rutin saya ke Toko Buku Guru Bangsa nya bang Ucok. Saya temukan edisi awal buku Pak Munif Chatib, sebuah buku bersampul warna hijau berjudul “Gurunya Manusia”.  Dalam buku ini kita akan terhentak dengan betapa kurang tahunya kita sebagai orang tua bahwa banyak kefitrahan anak yang benar-benar kita hilangkan dalam proses mendidik kita ke anak-anak kita.  Dengan ide dasar  Multiple Intelegence, dimana setiap orang memiliki kelebihan tertentu dalam suatu aspek, kita ditawarkan bahkan dianjurkan untuk mengakomodir kelebihan dan kekurangan anak menjadi suatu paket yang kelak menjadi bekalnya di kehidupannya sebagai manusia bermanfaat.

Baik kembali ke topik awal, kali ini saya dan bunda mengikuti workshop parenting dengan tema “Gadget : Antara Kebutuhan dan Kecanduan”. Kegiatan ini dilakukan oleh orangtua Komite MPUIN yang memang berencana untuk membuat sekolah untuk orangtua di lingkungan MPUIN.

Sebagai pemateri awal workshop, diisi oleh pemerhati parenting dan penggiat organisasi Rumah Pencerah Ibu Fery Farhati. Beliau ini merupakan istri dari Gubernur DKI saat ini, yaitu Bapak Anies Baswedan.  Beliau memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

Materi  bersama Ibu Fery Haryati

Sebagai manusia saat ini dengan teknologi saat ini, jangan batasi teknologi digital. Kenapa teknologi harus ada karena manusia memiliki kodrat untuk mencari kemudahan.
Bukankah tidak ada yang berubah dari hubungan orangtua yang anak, baik dari dulu sampai sekarang. Bentuk kecintaan manusia tidaklah berubah.  Tugas utama orang tua adalah mendidik anak-anaknya.
Satu hal yang sering terlewat dalam fase hidup kita saat beranjak dewasa adalah kita tidak mempersiapkan diri kita sebagai orang tua. Harusnya kita sudah mempersiapkan rencana dan implementasinya sejak kita akan memiliki anak.
Anak kita adalah anak yang lahir di era digital, dan ini mengharuskan orangtua paham dan mengetahui tentang penggunaan Gadget secara bijak.

Pembelajar

Teknologi adalah sesuatu untuk mempermudah, dimana teknologi juga mempunyai hal positif dan negatif. Tantangan saat ini makin bertambah karena teknologi digital menjadi bagian dari hidup dan informasi yang datang tanpa filter. Maka anak harus disiapkan untuk menghadapi hadirnya teknologi ini.  Pertanyaan kemudian adalah apakah anak kita sudah menjadi anak yang tangguh. Dimana kriteria anak yang tangguh adalah penuh dengan cinta dan trust (percaya). Apakah juga kita sudah memiliki waktu yang cukup dan berkualitas bersama anak ?  Berapa lama waktu kita sebagai ibu (orangtua –red) bersama anak ?.

Trust

Pemenuhan cinta kita sebagai orang tua merupakan paling tidak pra-syarat untuk membangun trust dengan anak.   Beberapa faktor pembangun trust ini adalah :
1.  Cinta
2    2. Keteraturan dalam rumah tangga
-          Rasa aman anak terhadap orang tua
-          Adanya ruang belajar
3.  Batasan yang jelas
4.  Keterlibatan anak dalam membuat aturan
5. Anak harus bahagia
Dalam  sebuah survey tentang penggunaan Gadget di Asia tenggara diketahui bahwa  
99% penggunaan gadget di rumah
70% penggunaan gadget di rumah makan
40% penggunaan gadget di rumah teman
17% penggunaan gadget di sekolah

Dari survey di atas diketahui bahwa kebanyakan penggunaan gadget adalah di rumah.  Ditemukan juga masih dalam survey yang sama bahwa 86 % anak menggunakan gadget yang dimiliki oleh orang tuanya.  Tentu saja menjadi alasan penguat bahwa orang tua juga merupakan kunci dalam bagaimana mengelola penggunaan  gadget di rumah.

Kategori Sukses Anak

Ada dua hal utama yang menjadi kategori sukses anak, yaitu Karakter kinerja dan Karakter Moral.  Karakter kinerja dibangun melalui pembiasaan : tangguh, strong will, tidak mudah menyerah.  Karakter Moral dibangun lewat contoh : Jujur.  Prinsip dasar dari dua hal ini adalah Aqidah, dimana anak disiapkan dan dipahamkan soal agama sejak dini dan dibimbing untuk memahami dan mengaplikasikannya.

Bagaimana caranya ?

Beberapa hal bisa dilakukan untuk mengelola penggunaan gadget bagi anak dan keluarga.
1. Pola asuh yang dinamis
Bangun dan berikan pemahaman tentang gadget, keuntungan dan kelebihannya
2. Dampingi, monitor penggunaan gadget
-          Perketat saat usia kecil dan saat dewasa libatkan
3. Komunikasi hangat
4. Perkenalkan ragam aktifitas
5. Orang tua harus melek teknologi
6. Orang tua harus menjadi contoh dalam menggunakan gadget
-          Letakkan gadget saat berbicara dengan anak
-          Minimumkan penggunaan gadget

Beberapa hal tambahan :
-          Bahaya pop up
Internet pop up adalah hal berbahaya, jelaskan bila anak sudah terpapar gambar atau konten yang merusak
-          Jangan mendidik hanya untuk anak kita
Perlu kepedulian sekitar

Solusi Aktif Gadget Pada Anak  oleh Munif Chatib


Perhatikan bahwa ada  perbedaan generasi antara kita dengan anak kita dan juga berarti masa yang dihadapi  masa datang akan berbeda dengan kita hadapi sekarang.  Anak - anak harus siap dengan bekal menghadapi masa itu.

Beberapa video parenting Munif Chatib dapat ditemukan di milleniatv.com

https://www.youtube.com/watch?v=haKmZWli_Ns

Bukankah sekarang kita dapati bahwa banyak pekerjaan menjadi tidak ada di saat anak-anak kita nanti (Ghoib), 

https://www.youtube.com/watch?v=r211u89eUaY

contohnya : Translator yang digantikan dengan perangkat pixel bud.

https://www.youtube.com/watch?v=AwDw7j7dEEw


Perhatikan juga bahwa anak harus tumbuh dan anak juga harus berkembang.
1. Imitasi – Meniru
2.  Identifier – Berperilaku
3.  Internalisasi – Kebiasaan

Proses mendidik dan membangun anak seperti membangun rumah. Maka yang paling penting adalah pondasinya. Harus tahu dengan pasti kapan membangun pondasi ini.
Orang tua juga sudah sepatutnya tidak bersikap otoriter . Karena sumber informasi bukan hanya dari kita.



Video tentang bagaimana anak meniru : Children See
https://www.youtube.com/watch?v=5JrtpCM4yMM

Harus diingat bahwa  kecanduan atau adiktif pada gadget sama seperti Penyakit Diabetes.  Saat sudah terkena hal ini maka akan berdampak sisi lain dari anak-anak kita.
Dua hal yang ada di dalam gadget adalah : Kemudahan atau alat bantu atau alat untuk merusak



Contohnya bila sudah sampai tahap pornografi
Strategi orang jahat yang merusak adalah
Membuat Perpustakaan mental pornografi
Adiktif pornografi
Menjadi pelanggan tetap

Adiktif pornografi terjadi karena PFC nya rusak
PFC  rusak bisa karena Narkotika dan Pornografi (narkolema : narkotika lewat mata)

https://www.youtube.com/watch?v=O9rMmjVa5QI

(Universitas Harvard membuat jurusan untuk membuat VLOG)


TIPS : 
1. Beli smartphone sesuai kebutuhan
2. Install sedikit aplikasi
3. Tinggalkan smartphone di ruangan lain
4.  Jangan gunakan telepon saat bicara dengan orang lain
5.  Stop gadget bila ada di rumah
6. Cek email/notifikasi secara berkala




Di sela-sela workshop diadakan survey dadakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecanduan orang tua dalam hal ini ibu-ibu.





Cara Disiplin Gadget Pada Anak 







Tugas Kelompok
Kelompok 1
Diskusi kenapa susah sekali dilakukan untuk membatasi gadget ?
Susah karena , gadget itu alat gunakan untuk nilai tambah.
Tetapi jika kurang lebih setiap 10 menit dimanakan kecanduan

Kelompok 2
Buat format perjanjian tertulis
-Sabtu dan Minggu

Kelompok 3
Diskusikan permainan tradisional apa yang bisa dilakukan keluarga (10 permainan)

Kelompok 4
Tentukan kapan mengobrol dengan anak, lalu yang diobrolkan apa
-          Hari, Jam, Tentang apa saja

Kelompok 5
Diskusikan terkait dengan internet on off hari ini (kapan harinya) dan jam ini (jam berapa hingga berapa)
-          Pasang pengumuman tentang aturan ini

Kelompok 6
Buat proyek pengetahuan
Contoh tentang sinetron
(Ceritanya, tokoh baik, tokoh jahat, masalahnya apa, penting atau tidak ditonton)

Kelompok 7
Buat proyek pengetahuan dengan menggunakan gadget
-          Bagaimana cara masak

Kelompok 8
Pikirkan 3 projek anak-anak kita dengan teman sebayanya
-          Menggambar bersama dengan tema berbeda setiap pertemuan
-          Bermain sepeda bersama keliling kompleks kemudian dengan tujuan yang berbeda-beda (misal ke situ gintung)




No comments:

Post a Comment