Bicara Apa ???
Usia Masuk SD yang sudah dikonfirmasikan ke tim Dikbud Pak Yudi Yanuar adalah 6 Tahun. (Yang masuk SD diutamakan yang usia 7 tahun. bisa saja usia dibawahnya masuk jika masih ada quota dan tidak ada lagi anak yang berumur 7 tahun yang belum masuk. Hal ini karena wajib belajar 9 tahun. jadi anak-anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan minimal 9 tahun - red).
Usia Masuk SD yang sudah dikonfirmasikan ke tim Dikbud Pak Yudi Yanuar adalah 6 Tahun. (Yang masuk SD diutamakan yang usia 7 tahun. bisa saja usia dibawahnya masuk jika masih ada quota dan tidak ada lagi anak yang berumur 7 tahun yang belum masuk. Hal ini karena wajib belajar 9 tahun. jadi anak-anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan minimal 9 tahun - red).
Beberapa
hal yang menjadi pertimbangan adalah anak yang umurnya tanggung, yaitu 5 tahun
6 bulan atau lebih saat masa pendaftaran sekolah. Beberapa rekan mempunyai
pertimbangan lebih baik kalau masuk di tahun depan saja, sehingga bisa lebih
menikmati masa kanak – kanak dan tidak jadi terbebani.
Beban ???
Nah
ada apakah dengan beban, ini yang kemudian membuat diskusi menjadi menarik.
Bukan
hal aneh lagi bilamana melihat beberapa rekan kerja membantu mengerjakan tugas
sekolah anak mereka di kantor. Sekolah
dinilai menjadi beban dari lapisan atas kurikulum hingga aplikasi di lapangan
lewat mata pelajaran atau buku-buku ajar. Pelajaran kelas 1 dan 2 Sekolah dasar
sudah nampak seperti pelajaran kelas 4 atau 5.
Swasta ??
Maka
alternatif akan pindah ke pendidikan yang dikelola swasta, karena ini sekolah
swasta menurut rekan-rekan yang sudah punya pengalaman anaknya bersekolah dasar
mempunyai keleluasaan untuk mengatur pelajaran dan bahasanya disesuaikan dengan
umur anak. Dimana ini kontras dengan bhuku-buku
sekolah dasar yang beredar dan terikat
pada kurikulum, bahasanya susah dimengerti dan dipahami untuk usia sekolah
dasar. Waktu belajar yang panjang dan
juga bahasa pengantar yang guru sekolah dasar swasta berikan dirasakan lebih
menjadi aplikatif bagi usia awal sekolah.
Kenapa dengan
kurikulum yang sebelumnya ?
Berdasarkan beberapa rekan dengan putra-putrinya, diketahui bahwa materi yang harus dicerna terlalu berat. Kelas
2 sudah belajar pupuk kompos sampai detail teknis kimiawi cara buatnya hingga
pengolahan sampah ini kurikulum 2012.
Cara Beban baca dari anak terlalu banyak, ini yang kadang menjadi
penyebab anak stress.
Matematika, di awal usia dasar sekolah sudah
mengajarkan beberapa persamaan sederhana seperti : 113 – 10, ini harus dijabarkan hingga 113 - 10 = (100 -10) + (13-10)= 90 + 3 = 93.
Dan ini juga harus dijabarkan menggunakan pohon aritmetika tertentu. Anak – anak sekolah dasar sudah diajarkan pembagian dan perkalian turunan bahkan hingga pecahan.
Dan ini juga harus dijabarkan menggunakan pohon aritmetika tertentu. Anak – anak sekolah dasar sudah diajarkan pembagian dan perkalian turunan bahkan hingga pecahan.
IPA,
jenis tumbuhan Dikotil, Monokotil, jenis-jenis daun dan batang sudah diajarkan.
Bahasa dan materinya sudah terlalu tinggi untuk anak usia sekolah dasar.
Pelajaran
IPS juga dibuat sampai detail. Materi di dalamnya dari cara buat Kartu tanda
penduduk (KTP), Buku Nikah sampai dengan
Kartu Keluarga (KK).Penting ???
Maksimal
nilai juga sekarang hanya 9, bukankah anak-anak akan termotivasi untuk dapat
nilai 10 menjadi kebangaan bagi mereka. Maka nilai mereka 9,9 maka mereka akan
biasa aja karena nilai belum 10 (Sempurna).
Materi
yang dilepajari terlalu banyak dan teknis,
tapi dalam ulangan tidak pernah keluar.
Sistem
pengajaran di sekolah seakan memaksa orangtua mengikutkan anaknya pada les
tambahan seperti kursus bahasa inggris atau matematika di luar.
Narasumber
Dikbud menganggap salah di bukunya karena dari sudut pandang penulis.
Kurikulum 2013
Menurut
rekan kita di dikbud, kurikulum 2013 tujuan akhirnya adalah generasi emas
indonesia. Anak-anak indonesia kalo olimpiade sains internasional mudah
mendapatkan emas karena kebanyakan belajar teori.
Nah
dalam kurikulum 2013, penilaian diubah. Bukan semata angka lagi.
Buku
untuk kurikulum 2013 disediakan oleh guru
baik untuk guru maupun siswa.
Buku
untuk kurikulum 2013 yang sudah ada hingga saat ini adalah buku untuk kelas 1,
4, 7 dan 10.
Proses
berjalannya kurikulum dari dikbud dilakukan dalam beberapa tahapan.
Banyak
sekolah yang belum menjadi sasaran kurikulum melakukan improvisasi sendiri di
lapangan. Tidak akan ada lagi LKS
Di
kurikulum 2013, susunan bangku di kelas akan dibuat berkelompok. Pola penilaian pun akan berubah total.
Dengan
kurikulum 2013, anak-anak dibuat untuk lebih bisa mengembangkan diri dari sisi
saintifiknya.
Contoh
: materi untuk kelas 1 SD.
Di
kurikulum 2013, guru akan bertanya tadi berangkat sekolah jam berapa ? Naik apa ?
Bersalaman
dengan ortu ? Sarapan atau tidak di rumah ? dari pertanyaan-pertanyaan ini
nanti guru akan menjelaskan lagi.
Untuk
SD tidak akan ada lagi mata pelajaran terpisah-pisah semua dalam bentuk tematik
atau berdasar tema.
Di
dalam tema tersebut ada pelajaran matematika, IPA, IPS, Budi pekerti dan lain
lain.
Tapi
itu semua dikemas. Bukan murid yang harus ketahui semua.
Murid
paling tidak akan menjawab, berangkat jam 6 pagi, Ini pelajaran matematika.
Makan
untuk apa ? Untuk tambah energi, ini pelajaran IPA.
Dan
setiap kelas itu idealnya gurunya 2 orang.
Ada
pertanyaan sederhana sebagai tes, kalau kita ditanya dan diminta untuk buat
gambar. Gambar apa yang akan kita buat ?
Pasti
kebanyakan dari sabang merauke akan gambar gunung plus sawah. Nah mindset
seperti ini yang akan diubah karena kalau sama semua berarti orang indonesia
kurang kreatif.
Diharapkan
dengan kurikulum baru banyak gambar-gambar yang dihasilkan.
Nah
untuk tambahan, bilamana ada buku yang diadakan sendiri oleh sekolah berarti
ada beberapa kemungkinan :
1 Untuk pengayaan materi
2 Untuk tambahan untuk kepala
sekolah/guru ... ini yang harus diwaspadai !!!
Contoh
link kurikulum 2013
Metode Tambahan
a. Orangtua
sadari bahwa generasi akan datang mempunyai tuntutan yang beda, dan mempunyai
kemampuan yang lebih dalam mencerna akan sesuatu hal.
b. Masuk
ke SD Swasta. Supaya anak tidak jenuh, setelah sekolah pagi sampai zuhur terus
tidur siang sampai ashar main terus pulang.
c. Saat
beban baca dan pelajaran susah bagi anak, maka orangtua akan memilah dan
memilih kemudian menghantarkan ke anak dalam bahasa konversi yang mudah bagi
mereka.
d. Saat
mau ulangan, ajak hangout sebagai sebuah “sogokan” ini biar mau belajar. Makan
di luar sambil bawa buku, nanti dia baca pakai suara dan orang tua mereview
setelahnya.
d. Wajib
dipertimbangkan sebelum mengikuti les-les tambahan pelajaran di luar, taoi utamakan bahwa
harusnya anak kursus mengaji supaya paham Al-Qur’an dan lebih baik pemahamannya
tentang kitab suci Al-Qur’an
e. Alternatif
belajar qur’an bisa lewat QLC. Ini bisa menjadi solusi juga bila pulang sekolah
sudah sore hari, anak masi mendapatkan waktu main dari jam 4 hingga sebelum
maghrib. QLC yang lokasinya di mall juga memberi alternatif bagi orangtua untuk
mengantar dan menunggu dengan lebih nyaman.
f. Pendidikan
anak lebih banyak tentang sosialisasi, having fun learning.
g. Hafalan
dulu di muroja’ah baru iqro ini sudah diterapkan di sekolah tertentu dan
diterapkan ulang di rumah. Alhamdulillah anak hafalannya sudah lumayan.
Sekolah dengan guru
sudah mendapat pelatihan kurikulum 2013
Per Februari 2014
A.
Tangerang Selatan
SDI Cikal Harapan 1
SDI Ruhama
SDN Puspitek
SD Athalia
Candle Tree
SDI Al-Azhar BSD
SD Nur Fatahillah
SD Ora et Labora
Pembangunan Jaya
Al Zahra
Dua Mei
SDN Pamulang Indah
Pelatihan baru guru kelas 1 dan
kelas 4
B.
Bekasi
SD Pengasinan 8
Strada budi luhur 2
Maria monica
Cahaya harapan
SDN Pejuang 7
Teratai Putih Global
SDI terpadu Iqro
Victory Plus
Al husnayain
Thariq bin ziad
Yang
belum berarti gurunya baru akan dipanggil oleh LPMP Jabar tahun ini untuk
pelatihan kurikulum.