Tuesday, October 9, 2018

Wali Kelas


Bila kita menilik kata Wali kelas dalam Kamus besar bahasa Indonesia :
wali1/wa·li/ 

-- kelas Dik guru yang diserahi tugas membina murid dalam satu kelas; 

Memang sebagai orang tua kita tidaklah bisa memilih siapa wali kelas anak-anak kita, lebih lanjutnya ini seperti undian yang akan diberikan. Bila mendapatkan wali kelas yang memberikan bukan hanya raganya tetapi jiwanya ke dalam kelasnya, maka kelas akan menjadi lebih berwarna cerah atau vivid.  Bukan sekedar teori dalam pendidikan, tetapi sejatinya memang wali kelas berperan penting dalam menciptakan suasana di kelas yang dipimpinnya.

Tetapi sebaliknya bila fokus wali kelas terhadap hal lain yang ingin dicapainya maka raga tanpa jiwa itu terlihat begitu nyata. Anak-anak kemudian menjadi korban atas pudarnya warna dalam kelasnya, menjadi hitam dan putih.

Guru memang pasti punya ambisi pribadi, karena guru memang haruslah terus berkembang dan berkarya. Saat apa yang dirintis oleh guru tersebut menjadi keberhasilan maka tentu saja ini adalah pencapaiannya bukan hanya sebagai guru tetapi juga sebagai manusia dewasa yang berdaya guna.

Mari kita memposisikan sebagai siswa dengan muatan pelajaran tematik disertai pelajaran madrasah. Maka mereka akan menghadai tema per tema dengan sub-tema yang sangat padat. Butuh kepiawaian guru penghantar materi tematik untuk mengkondisikan waktu yang tepat dengan tidak adanya materi yang terlewat dari masing-masing tema hingga sub-tema. Pasti ada ketidakpresisian karena banyak materi yang kadang sulit untuk dipadu padankan menjadi pengajaran yang utuh.

Disinilah wali kelas bisa berperan, beliau harus berkomunikasi baik dengan para pengampu ajar lain untuk menghilangkan kesenjangan bahkan ketertinggalan baik materi ajar maupun praktek yang harus dilakukan dalam tema atau sub-tema. Ketertinggalan informasi dari tugas maupun tambahan pembahasan materi di kemudian waktu akan menjadi beban bila tidak adanya penghantaran informasi yang baik dari guru pengampu ajar mata pelajaran --- wali kelas --- siswa atau guru pengampu ajar mata pelajaran --- siswa --- wali kelas.

Sebagai orang tua tentu saja kita tidak bisa berlepas diri atas pengajaran putra-putri di sekolah,  karena pengajaran bahkan pendidikan adalah tindakan kolaborasi. Dengan semua kekurangan kita dalam waktu dan temu muka, ketertinggalan informasi atas materi ajar maupun praktek adalah hal yang cukup menjadi masalah dalam keterlibatan dalam proses kolaborasi pengajaran bahkan pendidikan.

Orangtua masih layak untuk berpengharapan bahwa setiap anak di sekolah mendapatkan porsi yang tepat dari guru pengampu ajar dan juga pengarahan yang seusai dari wali kelas untuk bisa berlayar bersama mengarungi padatnya ombak mata pelajaran dan praktek yang harus dikerjakan dalam kurikulum tematik saat ini.


By Abu Hikam

No comments:

Post a Comment